Laju
Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu setiap tahunnya. Kegunaannya adalah untuk memprediksi jumlah
penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang.
Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-negara berpenduduk besar dan padat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data dasar yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan berbagai upaya yang berkesinambungan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang dengan penduduk terbesar nomor empat di dunia, juga menghadapi persoalan yang serupa.
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia senantiasa mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari hasil sensus penduduk 2010, Indonesia menunjukkan gejala ledakan penduduk. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 persen pertahun, sementara pada tahun 2008 masih tercatat 288,53 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduk ini jika tetap pada angka itu, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 450 juta jiwa. Peningkatan penduduk yang tinggi ini akan mengakibatkan permasalahan jika tidak dikendalikan (BKKBN, 2010).
Definisi dari laju pertumbuhan penduduk itu sendiri adalah Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering digunakan di BPS adalah metode geometrik.
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran dan kematian di setiap waktu.
Rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial adalah sebagai berikut:
Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-negara berpenduduk besar dan padat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data dasar yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan berbagai upaya yang berkesinambungan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang dengan penduduk terbesar nomor empat di dunia, juga menghadapi persoalan yang serupa.
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia senantiasa mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari hasil sensus penduduk 2010, Indonesia menunjukkan gejala ledakan penduduk. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 persen pertahun, sementara pada tahun 2008 masih tercatat 288,53 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduk ini jika tetap pada angka itu, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 450 juta jiwa. Peningkatan penduduk yang tinggi ini akan mengakibatkan permasalahan jika tidak dikendalikan (BKKBN, 2010).
Definisi dari laju pertumbuhan penduduk itu sendiri adalah Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering digunakan di BPS adalah metode geometrik.
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran dan kematian di setiap waktu.
Rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial adalah sebagai berikut:
atau
Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t
= jangka waktu
r
= laju pertumbuhan penduduk
e
= bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828
Jika nilai r > 0, artinya
terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau terjadi penambahan jumlah
penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya pertumbuhan
penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk
dari tahun sebelumnya.
Contoh 1
Pada tahun 2000, jumlah penduduk
Kabupaten A adalah 206.730 jiwa. Kemudian pada tahun 2010, jumlah penduduk
Kabupaten A menjadi 278.741 jiwa. Berapakah laju pertumbuhan penduduk
eksponensial Kabupaten A per tahun?
Jawab:
Diketahui:
Po = 206.730
Pt = 278.741
t
= 2010 – 2000 = 10
Sehingga dengan menggunakan rumus
laju pertumbuhan penduduk eksponensial di atas bisa diketahui laju pertumbuhan
penduduk per tahunnya adalah sebagai berikut.
Sehingga laju pertumbuhan penduduk
eksponensial Kabupaten A per tahunnya adalah 0,0299 atau 2,99 persen.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
menyatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih sangat tinggi.
"Setiap tahun penduduk Indonesia bertambah empat
juta jiwa, kondisi ini sangat memprihatinkan," kata Kepala BKKBN Fasli
Jalal di Jakarta.
Dia menjelaskan, Data sensus penduduk tahun 2010
menunjukkan penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa. Jumlah ini meleset dari rencana pemerintah saat melihat
hasil sensus penduduk di tahun 2000.
Padahal, kata dia, tingginya jumlah penduduk berdampak
pada banyak hal. "Diantaranya ketersediaan
lahan, ketersediaan energi hingga ketersediaan lapangan pekerjaan dan
ketersediaan pangan," katanya.
Banyak masalah sosial yang dihadapi dengan jumlah penduduk
yang tidak terkendali. Contohnya, angka kemiskinan yang belum sesuai dengan
target.
BKKBN, terus meningkatkan program revitalisasi keluarga berencana. "Selain itu kami fokus pa035da penanganan di bidang hulu yakni di bidang kependudukan dan pembangunan keluarga," katanya. Targetnya, angka kematian dan kelahiran penduduk serta jumlah lansia dan penduduk produktif bisa seimbang.
BKKBN, terus meningkatkan program revitalisasi keluarga berencana. "Selain itu kami fokus pa035da penanganan di bidang hulu yakni di bidang kependudukan dan pembangunan keluarga," katanya. Targetnya, angka kematian dan kelahiran penduduk serta jumlah lansia dan penduduk produktif bisa seimbang.
Laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia masih tinggi. Sejumlah ancaman perlu diwaspadai, seperti
tingginya angka pengangguran dan population aging alias penuaan populasi. Di
satu sisi, akan terjadi pertambahan usia produktif di masa depan. Tapi di sisi
lain, fenomena tersebut bisa menghambat pertumbuhan ekonomi karena terjadinya
population aging alias penuaan populasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar